Baca Juga

Selasa, 22 Desember 2015

30 Hari Bebas Hutang oleh Arli Kurnia Bab 1

Bab 1 Tuhan


Kalau anda percaya Tuhan, pasti masalah anda selesai dengan ijinnYa..

Hal ini yang saya perhatikan pertama kali saat saya ingin menyelesaikan masalah-masalah 

saya dengan perbankan.

Jujur waktu itu, saya sudah tidak peduli lagi dengan bisnis saya, tidak peduli juga dengan BI 

cheking.. saya hanya ingin keluar dari semuanya, dan menjauh.. betul betul menjauh dari 

sistem hutang dan bunga.

Ya.. apapun agama anda..mendekatlah kepada Tuhan.

Saya pribadi adalah seorang muslim, yang sangat menghargai keagamaan orang lain. Jadi 

apapun agama anda, silahkan mendekat dengan Tuhan. Berbicaralah dengan orang-orang ahli 

ibadah, dan bertanyalah “Apa yang harus saya lakukan untuk bisa lebih dekat dengan Tuhan..”

Ya .. itu juga yang saya lakukan.

Saya baru sadar kalau ternyata selama ini saya lebih mementingkan semua hal mendesak 

seperti angsuran. Bahkan saya merasa takut dengan debt collector, seharusnya lebih takut 

dengan Tuhan..

Dari kesadaran itu, maka saya mulai memperbaiki semua hal yang terkait dengan ibadah, dan 

Mungkin cerita dibawah bisa lebih memberikan inspirasi untuk anda:

Keajaiban Tuhan menyelesaikan Hutang 1 Milyar hanya dalam dua Hari

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Seorang pria bernama Mukhlis tengah mendekam di Lapas 

Sukamiskin, Bandung. Bisnis yang begitu menggiurkan sesaat membuatnya terjerembab 

hutang hingga lebih dari Rp 2 milyar.


Ia tak sanggup bayar dan perusahaan kreditur pun memperkara-kannya hingga ia dipenjara.

Hari itu adalah Ahad, sudah dua pekan lebih Mukhlis berada di dalam sel sempit di balik jeruji. 

Ia merasa sedih dan kesepian. Kebebasan yang biasa ia hirup sebelumnya kini hanya tinggal 

Jangankan untuk bersenang-senang dengan rekan dan sahabat, untuk berkumpul dengan 

keluarga tercinta saja sudah tidak lagi bisa.

Mukhlis merasa sedih, dan ia berjanji tidak ingin lagi hidup seperti ini. Berkali-kali dengan 

mulutnya ia gumamkan doa kepada Allah Sang Maha Penolong dari balik jeruji agar ia dapat 

menyelesaikan perkara dan segera bebas dari penjara dan kembali ke rumah untuk

berkumpul bersama keluarga.


Dalam kesedihan yang Mukhlis alami, tiba-tiba seperti ijabah doa yang datang dari Allah Swt

maka Mukhlis dapati ustadz Iman sedang berkeliling dari satu sel ke sel lainnya.

Ustadz Iman adalah pembimbing rohani Islam para tahanan yang kerap memberikan 

pelajaran mental bagi setiap tahanan yang ada di Lapas Sukamiskin. Sepekan dua kali 

biasanya ustadz Iman datang ke lapas. Demi melihat datangnya ustadz Iman maka Mukhlis 

pun memanggil beliau dari balik jeruji.

Terjadilah obrolan antara Mukhlis dan ustadz Iman. Banyak nasehat yang disampaikan sang 

ustadz kepada Mukhlis, termasuk salah satu nasehatnya adalah agar Mukhlis rajin bersedekah. 

Ustadz Iman menyampaikan bahwa sedekah itu menjadi salah satu cara yang membuat 

datangnya pertolongan Allah Swt.

Mukhlis meresapi nasehat itu, maka sejurus kemudian ia bangkit untuk mengambil sesuatu. Ia 

buka tas dan dari dalam tas tersebut ia ambil uang sejumlah Rp 1 juta dan ia berikan kepada 

sang ustadz.


“Ustadz, mohon salurkan uang ini sebagai sedekah saya. Terserah ustadz mau berikan kepada 

siapa ... saya berharap dengan sedekah ini saya akan mendapat pertolongan Allah seperti yang 

ustadz sampaikan kepada saya!”

Sang Ustadz menerima sedekah Mukhlis. Beliau berjanji untuk menyalurkan sedekah tersebut 

selekas mungkin. Tak lupa sang Ustadz mendoakan Mukhlis agar segala masalah yang ia 

hadapi diberi kemudahan oleh Allah Swt.

Sejurus kemudian ustadz Iman pun berlalu meninggalkan Mukhlis.

Ustadz Iman kembali ke kampungnya. Sebelum beliau tiba di rumah beliau menyempatkan 

untuk mampir di sebuah warung kecil. Beliau membeli sesuatu di sana. Teringat akan titipan 

sedekah Mukhlis, maka ustadz Iman pun berbincang dengan pemilik warung.

“Bu, punten ..., apakah di warung ini ada orang-orang miskin yang punya hutang dan belum 

bisa terlunaskan?!” tanya ustadz Iman kepada ibu pemilik warung.

“Ada ustadz ....! ada beberapa orang susah yang punya hutang di warung saya.” jawab ibu 

pemilik warung.

“Berapa orang bu kira-kira jumlah mereka dan besaran hutangnya?!” kejar ustadz Iman lagi.

Maka ibu pemilik warung pun menceritakan bahwa ada sejumlah orang miskin yang 

berhutang di warungnya, dan itu membuat usahanya sulit berkembang sebab modal yang ia 

putar tertahan oleh hutang-hutang mereka.


Sang ibu pemilik warung menyebutkan sejumlah nama, namun setelah dihitung semua orang 

itu memiliki jumlah hutang Rp 1,8 juta. Sang ibu mengutarakan; biasanya mereka berhutang 

keperluan sehari-hari seperti sembako, namun rupanya mereka selalu tidak mampu 

membayar hutangnya sementara sang ibu tidak tega kalau mendengar mereka mengiba, maka 

ia pun memberikan izin kepada mereka untuk berhutang di warungnya.

Usai mendapat penjelasan dari ibu pemilik warung maka ustadz Iman menjelaskan bahwa ia 

memiliki titipan sedekah sebesar 1 juta rupiah. Beliau meminta kepada ibu pemilik warung 

untuk menghitung siapa saja kiranya yang bisa ditolong agar terbebas dari hutang.

Sang ibu pemilik warung amat senang mendengarnya. Maka ia memberikan data orang- orang

susah yang kerap berhutang di warungnya. Setelah dihitung maka ada 7 nama di antara 

mereka yang bisa dilunaskan hutangnya dengan uang sedekah 1 juta rupiah tersebut.

Dengan baca basmalah ustadz Iman menyerahkan uang sedekah Mukhlis kepada ibu pemilik 

warung. Sang ibu berucap syukur dan ia mengangkatkan tangan seraya berdoa kepada Allah 

Swt atas anugerah-Nya yang telah menggerakan hati Mukhlis, orang yang tidak dikenalnya, 

untuk mau melunasi hutang-hutang orang susah yang ada di warungnya.

Ibu pemilik warung berjanji kepada ustadz Iman untuk memberitahukan kepada 7 nama tadi 

kabar gembira ini. Maka saat kesemua nama tadi mendapatkan kabar tersebut maka mereka 

pun bersyukur kepada Allah Swt dan mendoakan Mukhlis dengan penuh kesungguhan.

Ina, istri Mukhlis datang berkunjung ke lapas pada hari Kamis. Ada gurat kegembiraan pada 

wajahnya. Saat Mukhlis datang di ruang besuk, maka Ina bangkit dari duduknya dan ia tak 

kuasa menahan tangis.


Mukhlis kaget melihat istri tercintanya menangis. Mukhlis menanyakan apa gerangan namun 

Ina tidak mampu menjawab apa-apa. Tubuhnya bergetar dan terlihat banyak air mata yang 

mengalir di pipinya. Ina mengeluarkan secarik surat berwarna putih dari tasnya. Surat itu ia 

serahkan kepada Mukhlis dan langsung surat itu dibaca.

Tidak banyak kata dan kalimat tertulis dalam surat itu. Namun demi membaca surat tersebut, 

maka Mukhlis pun tertunduk dan mulai meneteskan air mata haru.

“Allahu akbar .... Allahu Akbar .... Allahu Akbar ....

Alhamdulillah ya Rabb.... sungguh Engkau Maha Penolong dan Maha Pemurah... Engkau tolong 

hamba-Mu yang lemah ini untuk keluar dari masalah” pekik Mukhlis dalam doa.

Dalam surat tertanggal hari Selasa dua hari yang lalu tertulis bahwa perusahaan tempat 

Mukhlis berhutang menyatakan bahwa hutangnya SEBESAR 1 MILYAR RUPIAH TELAH 

DIHAPUSKAN!

Mukhlis dan Ina saling berpegangan tangan. Mereka sungguh bahagia mendengar berita 

gembira ini. Berita ini sungguh membuat beban hutang Mukhlis bertambah ringan. Maka usai 

bertemu dan bertukar kabar, beberapa saat kemudian Ina pun berpamitan untuk pulang ke 

rumah.

Keesokannya adalah hari Jumat. Seluruh penghuni lapas bersiap untuk melaksanakan shalat 

Jum'at. Saat menanti datangnya waktu Jum'at tiba Mukhlis mengisinya dengan dzikir dan 

i'tikaf. Begitu adzan Zuhur dikumandangkan maka naiklah sang khatib yang tiada lain adalah 

ustadz Iman.


Saat menyimak khutbah Jum'at yang disampaikan ustadz Iman maka air mata Mukhlis kembali 

menetes deras. Mukhlis mengingat perjumpaannya dengan ustadz Iman pada hari Ahad lalu 

dan ia teringat sedekah satu juta rupiah yang ia titipkan kepada beliau. Sungguh sedekah itu 

telah dibayar Allah Swt hanya dalam tempo 2 hari menjadi 1000 kali lipat.

Saat shalat Jum'at usai, maka Mukhlis mendatangi ustadz Iman. Ia menyampaikan ucapan

terima kasih yang berulang-ulang atas bantuan ustadz Iman menyalurkan sedekahnya. Ustadz 

Iman pun kembali mengucapkan terima kasih.

Beliau sampaikan bahwa pemilik warung dan 7 orang yang berhutang juga turut berterima 

kasih kepada Mukhlis dan mendoakan. Mendengarkan penuturan ustadz Iman kembali air 

mata haru mengalir deras di pipi Mukhlis.

Sambil terisak Mukhlis berkata kepada ustadz Iman, “Ustadz..., janji Allah Swt yang ustadz 

sebutkan bagi orang yang bersedekah sungguh kini telah saya rasakan. Sedekah saya kemarin 

dalam dua hari sungguh telah Allah bayarkan kepada saya sebesar 1000 kali lipat!”

Mukhlis pun merangkul erat tubuh ustadz Iman. Kedua manusia itu tak henti-hentinya 

berucap hamdalah dan bersyukur kepada Allah Swt. Ada kebahagiaan yang tiada terperi di 

hati kedua manusia itu. Keduanya menjadi saksi atas janji Allah, bahwa masalah yang dihadapi 

bisa mudah diatasi asalkan kita saling menolong terhadap sesama

Wallahu’alam bishshawab, ..

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..

Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci

Usaha dari modal Riba tidak membawa berkah – kisah ibu Karimah yang telah bebas 

dari rentenir.

Ibu Karimah, berusia sekitar 45 tahun, sehari-hari ia seorang penjual sayuran di pasar Bogor. 

Profesi ini dilakoninya karena tidak ada jalan lain. Pendidikannya rendah dan sejak kecil ia 

sudah terbiasa dengan bidang ini.


Ibunya adalah seorang penjualan sayuran juga. Kini profesi tersebut diwariskan kepada 

anaknya. Sebagai penjual sayuran, tidak banyak keuntungan yang ia dapat, malah kadang 

tekor. Sementara modal yang ia pakai untuk berdagang itu berasal dari pinjaman rentenir. 

"Saya terpaksa pinjam ke rentenir karena tida ribet," ujarnya.

Dia pinjam ke rentenir karena modal usahanya habis dipakai untuk kebutuhan lain yang tak 

terduga. Pasalnya, sang suami yang hanya buruh bangunan, kerjaannya tidak menentu.

Kadang ia bekerja, tapi kadang juga tidak. 

Seringnya ia tidak bekerja, dengan kata lain 

nganggur karena tidak ada job. Kalau sudah 

begini, Karimah harus kerja keras untuk 

menutupi kebutuhan sehari-harinya. Mulai dari 

uang makan, jajan, hingga biaya anak sekolah.

Yuk sedekah, pahala dan keistimewaannya sangat 

besar sekali lho :)


Sudah begitu, kondisi demikian diperparah oleh keinginan anak-anaknya yang kadang 

kelewatan. "Kalau sudah minta ini dan itu harus diturutin. Kalau saya tolak, kadang kasihan, 

tapi kalau saya turuti terus menerus, uang saya tidak punya. Sementara tagihan ke rentenir 

harus selalu disetorkan." Ujarnya.

Karena modal usahanya pinjam dari rentenir, Karimah harus membayar tagihan yang tinggi 

tiap harinya. "Bayangkan saja, saya harus membayar utang sebesar Rp.100rb sehari, 

sementara saya hanya jual sayuran," keluhnya saat itu. Telat bayar sehari saja, ia sudah harus 

menanggung denda.


Kalau sudah berhari-hari telat bayar, debt collector mendatangi rumah atau tempat usahanya 

dan kadang bertindak kasar untuk menagihnya.

Untuk menutupi hutang-hutangnya tersebut, diapun terpaksa harus menjual semua peralatan 

rumah tangga, seperti mebel, tv, kulkas, radio, mesin cuci dan sebagainya.

Rumahnyapun sepi dari alat-alat elektronik. "Mau gimana lagi mas, saya tidak punya uang lagi 

untuk bayar utang. Kalau tidak saya kena denda dan sering didatangi debt collector," ujarnya.

Karimahpun terus berpikir, bagaimana caranya agar ia bisa lancar bayar utang dan lepas dari 

kejaran debt collector.

Masalahnya, kalau ia telat sehari saja, langsung kena bunga lagi dan seterusnya. Belum lagi, 

debt collector itu kadang bertindak kasar, "saya ngeri ngelihatnya, pokoknya jangan sekali-
kali deh," ujarnya mengisahkan pengalamannya tersebut.


Suatu ketika, terbesit dalam pikirannya untuk bertanya pada guru ngaji anaknya, Ibu Hasanah. 

Kepada sang guru ngaji, ia pun berterus terang, "Bu, bagaimana caranya agar jualan saya laku 

keras sehingga bisa bayar utang?"

Ibu Hasanah tidak memberi teori yang njlimet. Dengan sederhana Ibu Hasanah justru 

bertanya balik, "Maaf kalau saya boleh tahu, waktu ibu pertama jualan modalnya dari mana?"

Dengan jujur Ibu Karimah pun menjawab bahwa modalnya berasal dari pinjaman ke rentenir. 

"Pantas saja jualan ibu tidak berkah," sergah sang ibu guru ngaji.

Ibu guru ngaji itu pun menjelaskan bahwa dari awal langkah Ibu Karimah sudah salah. 

Selanjutnya, ia pasti akan terus mengalami hal yang salah. Jualannya tidak akan berkah, meski 

laku, misalnya, uangnya tetap tidak ada dan tidak bisa melunasi utangnya.

"Cobalah ibu mulai dari titik nol lagi, cari modal dulu yang halal, setelah itu rajin sedekah," 

sang guru ngaji menasehati.

Akhirnya Ibu Karimah kembali dapat pinjaman dari langganannya sebesar Rp. 5jt tanpa 

bunga. Dengan uang itu, sebagian ia gunakann untuk membayar tagihan yang nunggak, 

sebagian lagi untuk modal usaha dan sisanya untuk membantu tetangganya yang 

membutuhkan pertolongan.

Ibu Karimah pun mulai dari titik nol lagi berjualan sayur mayur. Tak lupa ia kini mulai rajin 

beribadah dan bersedekah. "Setiap hari saya usahakan untuk bisa bersedekah dari 

keuntungan yang saya dapatkan", kisahnya.

Ajaib! Tak lama setelah melakukan kebiasaan baik itu, usahanya meningkat. Jumlah sayuran 

yang ia jual semakin banyak, sehingga omset penjualnnya pun ikut naik.

Tagihan ke rentenir pun lancar, sehingga ia terbebas dari debt collector dan bebas denda yang 

tinggi. Bahkan ia sudah bisa membeli mesin parutan kelapa sendiri. Perlahan-lahan ia pun 

sudah bisa membeli peralatan elektronik yang sempat ia jual dulu, seperti tv, kulkas, radio, 

dan sebagainya.


Yang lebih membahagiakan dirinya, kini sang suami juga ikut berdagang, satu hal yang 

sebenarnya sulit untuk ia lakukan. Ia membantu berjualan sayur di pasar. "Dulunya ia malas 

mas, tapi sekarang malah ia lebih bersemangat dibandingkan saya." Cerita Ibu Karimah.

Satu lagi, anak-anaknya pun menjadi berubah lebih baik. Dulu mereka sangat susah sekali 

diatur. Kalau sudah minta sesuatu harus dituruti. Sekarang keadaannya terbalik.

Mereka sudah bisa diatur, tak lagi minta macam-macam. Bahkan, kadang ikut membantu 

orang tuanya di pasar. Suatu hal yang tentunya sangat membahagiakan kedua orang tuanya. 

Sebagai bentuk rasa syukur, Ibu Karimah pun memberikan santunan kepada 50 orang anak 

yatim piatu pada ramadhan tahun kemarin. Demikian sebuah kisah yang bisa kita jadikan 

pelajaran berharga untuk kita semua. Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa untuk bisa 

sukses berdagang itu harus rajin beribadah dan ingat sedekah. Semakin rajin bersedekah, kian 

besar pula peluang kita untuk sukses. Semoga pembaca bisa mengikut langkah Ibu Karimah,

Amiin :)

Sumber: http://usahayusufmansur.blogspot.com/


Diluar tehnik maupun strategi bebas hutang manapun, saya mempercayai bahwa 

Tuhan yang mengijinkan seseorang untuk bebas hutang.


Banyak kisah dari berbagai agama (kebetulan saya hanya memberikan contoh dari agama 

yang saya yakini saja), dimana ada masalah, Tuhan juga memberikan jalan keluarnya.

Semua tergantung keyakinan anda akan keberadaan Tuhan, maka saya mensyaratkan 

“Percaya Tuhan Sepenuhnya” sebelum anda menjalankan berbagai macam strategi yang akan 

saya sampaikan di Bab-bab berikutnya.

Di akhir tahun 2012 saya merenung lebih dari dua bulan untuk mencari jawaban “mengapa 

bisnis saya yang menghasilkan penghasilan besar tidak terasa tenang, malahan bikin pusing..”

Suatu ketika saya nyetir mobil, dan bertemu pengemis di jalan.. saat itu angsuran saya masih 

banyak, dan sambil nyetir saya berfikir keras bagaimana caranya membayar bulan ini, bulan 

depan dan seterusnya.. apa yang harus saya lakukan.

Selama beberapa tahun saya merasa banting tulang, tapi tidak pernah menggunakan uang 

untuk kesenangan.. apalagi untuk membayar hoby bermusik.. bisa bayar angsuran tiap bulan 

saja sudah lega.

Dan bulan depan seperti itu lagi.. Seperti itu lagi..

Saya merasa seperti berada di sebuah lingkaran yang tidak ada ujungnya, diliputi tekanan 

setiap hari.

Apa yang salah?

Setelah merenung .. dan mulai mendekat pada Tuhan, saya mendapat pertanyaan di kepala 

saya yang membuat saya tergugah..

“Jaman dulu Rosul juga berbisnis, dan tidak ada bank.. trus kaya raya.. kira-kira apa 

rahasianya?”

Pertanyaan berikutnya: “bisa tidak jaman sekarang saya berbisnis memutar uang cash, dan 

membebaskan diri dari beban..?”


Semakin saya mendekat dan berdoa tengah malam, saya semakin mendapat jawaban, dan 

mulai mempelajari apa yang disebut dengan RIBA.

Peraturan bisnis seperti apa yang harus saya tepati sebagai seorang muslim.. dan mulai 

mengkajinya dengan perhitungan nyata, di kehidupan bisnis sehari-hari.

Dari situ saya pelajari bagaimana Rosul berbisnis bermodal Amanah, yang artinya bisa 

dipercaya.. Seperti tersambar petir..

Perasaan saya bergumul, seolah-olah ada sesuatu meledak di pikiran saya..

Mulai hari itu saya berkomitmen menjauhi RIBA semampu saya. Dan mulai berbisnis dengan 

cash.. dengan akad yang jelas.


Sejak hari itu saya tidak lagi memiliki harapan yang terlalu tinggi, dan berpromosi yang terlalu 

muluk-muluk diluar kemampuan sebenarnya. Ya.. biasanya bahasa marketing terkesan 

berlebihan. Tapi sejak saat itu saya berkomitmen, hanya mengatakan yang sebenarnya.

Kalau jelek akan saya katakan jelek..

Tidak laku dagangan saya juga tidak masalah, berarti Tuhan belum mengijinkan saya untuk 

berhasil menjual.

Itu komitmen saya..


Beberpa hari kemudian jawaban datang.. dari seorang rekan lama yang berniat menginap 

dirumah, dan kebetulan di kamar tamu masih tersimpan beberapa jerigen cairan penghemat 

BBM yang sebelumnya pernah berniat saya jual tetapi tidak jadi karena saya tidak yakin akan 

laku keras.

Andre, adalah rekan saya sejak SMP yang pernah berbisnis dengan saya beberapa tahun lalu. 

Tetapi sudah lama tidak berkomunikasi, karena kesibukan masing-masing. Pagi hari setelah 

bangun tidur beliau bilang “kamu jualan minyak gosok ya sekarang..?”

Kebetulan aroma herbal penghemat BBM saya memang mirip minyak gosok.. karena aroma 

tersebutlah.. produk tersebut gagal saya pasarkan.

Saya jawab: “enak aja.. itu penghemat BBM tapi ga tau laku ngga kalo dijual, soalnya aromanya 

bikin orang ragu-ragu.. cairan itu kan dari herbal.”


Ketika saya ragu-ragu dengan bahan herbalnya, kebalikanya Andre malah yakin dengan hal 

itu.. hari itulah saya mendapat jawaban dari doa malam saya.

Bisnis tersebut kami mulai hanya dengan modal awal 1,8 juta (itupun patungan berdua) dalam 

satu setengah tahun menghasilkan omset lebih dari 4,5 Milyar rupiah.. tanpa modal bank, 

karena saya telah berkomitmen untuk tidak bersinggungan lagi dengan kredit.

Saya pun tidak menyimpan uang di rekening melainkan emas batangan, untuk menghindari 

unsur riba semampu saya.

(saya akan mensharingkan bagaimana prosesnya di e-book lain)

Bersambung Bab 2

30 Hari Bebas Hutang oleh Arli Kurnia

Arli Kurnia

Persiapkan diri anda untuk segera “Bebas Hutang Seumur hidup”

Merasakan menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan dengan perasaan

lega.. itukah cita-cita anda dalam waktu dekat ini?

Hmmm..

Saya tahu memang tidak segampang itu, kalau setiap bulan kita masih dibebani

dengan perasaan was-was, perasaan takut sama tanggal jatuh tempo, yang

menghantui setiap saat.

Tidur tidak nyenyak, makan pun tidak enak.

Di bagian pertama program pembebasan anda dari hutang bank yang

membelenggu ini saya akan mengajak anda untuk melihat kehidupan dengan cara

yang sedikit berbeda.

Anda siap ?

Ya..

Tentu saja siap tidak siap .. ya harus siap.

Sebelum saya berbicara masalah teknis, ada beberapa hal yang perlu anda pahami

terlebih dahulu. Karena ini penting sekali.. hal tersebut adalah:


1. Percayalah anda tidak sendirian

Ya.. ada banyak orang kaya yang berhutang jauh lebih banyak dari anda.

hutang anda lebih besar dari itu?” kalau iya.. mungkin saya belum bisa membantu

anda dengan cepat..

Tapi kalau belum segitu, masih banyak cara untuk keluar dari hutang mulai

sekarang sampai selamanya.

2. Yakin pasti ada jalan keluar.

Seberapa keyakinan anda akan segera menentukan apakah anda cepat

menyelesaikan permasalahan hutang anda atau malah membuatnya menjadi

lubang hutang baru.. karena kebingungan anda.

Yakin tanpa sebab..

Sikap seperti itu yang perlu anda miliki sekarang. Saya rasa dengan keyakinan

“Tanpa Sebab” pokoknya yakin aja.. seperti lagu “pokoke joget” nda peduli yang

nyanyi siapa, syairnya seperti apa, penciptanya siapa, yang penting joget aja..

Seperti itulah kehidupan anda dijalankan mulai dari detik ini.

3. Menangani masalah ini dengan sangat serius.

Saya perlu mempertanyakan kembali.. seberapa serius anda mengidamkan

kebebasan financial?

Masalah hutang anda bukan semata-mata disebabkan karena “faktor ekonomi”

tetapi “faktor anda”. Jadi bukan solusi yang dianalisa terlebih dahulu.. tetapi sikap

anda terhadap uang serta semua kebiasaan-kebiasaan anda menggunakan dan

mendapatkan uang, keputusan-keputusan keuangan anda, cara anda mengelola

uang, serta skill menumbuhkan uang yang anda kuasai.

Anda yang perlu kita analisa bersama, karena anda yang mengambil keputusan

keuangan. Dengan mengubah cara anda menghadapi, memahami dan mengelola

uang, maka anda akan terbebas dari hutang.. “Selamanya”.

4. Anda yang mengendalikan situasinya

menghentikan langkah anda untuk menuju kebebasan. Anda siap menempuh

apapun yang harus dilakukan, dan menikmati prosesnya dengan sadar.

Saat ini anda sedang menyalakan mesin mobil, dan mengendarainya dengan

kecepatan penuh..

Ya.. Konsentrasi seperti inilah yang anda perlukan untuk membebaskan diri anda

dari belenggu bunga bank.. Serius, konsentrasi, berfikir cepat dan akurat..

Betul sekali.. seperti mengendarai mobil berkecepatan tinggi.. anda mseti fokus,

dan konsentrasi. Karena masalah angsuran ini harus segera diselesaikan

secepatnya, kalau tidak, setiap bulan akan menghantui anda terus menerus.

Apa Sebenarnya Arti Hutang

Hutang bisa berarti sebuah pinjaman yang di

lakukan oleh seseorang. Efek dari hutang bisa

bagus ataupun jelek bukan dari sifat hutang itu

sendiri, sebenarnya adalah dari untuk tujuan apa

si peminjam tersebut berhutang.

Hutang baik biasanya digunakan untuk kegiatan

usaha dengan perhitungan yang efektif,

sedangkan hutang buruk biasanya pinjaman

yang dilakukan untuk konsumtif, atau hutang

untuk bisnis dengan perhitungan yang kurang

matang (spekulasi).

Mengapa banyak orang bisa terjerumus didalam

hutang yang terus menerus menggerogoti

kantong penghasilanya selama bertahun-tahun.

Hutang adalah masalah sikap

Sebenarnya kondisi finansial seseorang orang jatuh karena sikap atau kebiasaanya

mengelola keuangan baik pribadi maupun bisnis. Apapun bentuk hutangnya.. sikap

terlalu optimis terhadap peluang baru, mental spekulasi, sikap gengsi dan sikap

terlalu ingin dihargai adalah awal dari terbentuknya hutang.

Persoalan mendasar tentang hutang

Saat ini memang banyak sekali masalah serius tentang hutang. Mulai dari pegawai

negeri maupun swasta, pengusaha, pensiunan sampai pejabat pun terlilit dengan

hutang yang sulit diselesaikan karena program bunga berbunga.

Begitu banyaknya program perbankan yang mempermudah proses hutang piutang,

sehingga semakin banyak masyarakat yang memanfaatkanya untuk berbagai

keperluan. Dan.. penghasilanya tersedot tanpa terasa setiap bulannya.

Bagaimana cara menghindari hutang yang “menggiurkan”

Sebagian besar masyarakat tidak menganggap hutang sebagai masalah yang serius.

Hal ini dikarenakan banyak sekali tawaran-tawaran program pinjaman yang

menggiurkan, mulai dari tanpa DP, Bunga ringan, dan lain sebagainya.

Penawaran produk dengan diskon tertentu seperti “diskon 30% untuk penggunaan

Mastercard bank xxx” membuat orang lebih memilih membayar dengan

menggunakan kartu kreditnya dibanding dengan cash.

Penawaran pembelian kendaraan bermotor pun semakin menggiurkan dengan dp

ringan, angsuran ringan, dan tempo yang panjang.

Ya.. Sekali lagi penawaran-penawaran semacam itu hanya membuat banyak orang

tiba-tiba “buta finansial” dan tidak berfikir panjang.

Coba kita hitung sama-sama:

Si budi (seorang karyawan dengan gaji 1,5juta sebulan) sudah memiliki sebuah

sepeda motor tahun 90an yang masih layak dipakai, hanya saja sudah jadul

modelnya sehingga pengen sekali dia mengganti dengan yang baru.

Harga motornya misal 3,5juta

Suatu ketika budi menemukan brosur penawaran sepeda motor baru dengan harga

14 juta, dp 3,5juta angsuran 550 rb x 3 tahun.

Karena tergiur maka si budi memberanikan diri untuk membelinya dengan cara

kredit, dengan menjual motor lamanya untuk membayar DP.

Perhitungan biaya yang dikeluarkan si budi adalah:

Dp = 3.500.000

3 tahun angsuran = 550.000 x 36 = 1.980.000

Total: 23.300.000

(harga motor baru sesungguhnya 14.000.000)

3 thn kemudian nilai motor si budi jika dijual kembali dengan harga pasaran motor

bekas adalah 7.000.000

Maka perhitungannya menjadi: Bunga yang dibayar:

23.300.000 – 14.000.000 = 9.300.000 (bunga 3thn)

Penyusutan nilai motor dalam 3 thn : 14.000.000 – 7.000.000 = 7.000.000

Kerugian si Budi = 9.300.000 + 7.000.000 = 16.000.000 (dalam 3 tahun)

Hal itu berarti sama dengan si budi membuang uang 16juta dalam 3 tahun, atau

sekitar 440.000

perbulan.

Coba bayangkan hanya karena ingin memiliki motor baru (malu dengan teman2

kerjanya) si budi yang punya gaji 1,5juta sebulan harus membuang 440.000 di tong

sampah secara sia-sia (perumpamaanya).

Ya.. Membuang 440rb di tong sampah setiap bulannya selama 3 tahun berturut-
turut.

Hal seperti ini seringkali terjadi di masyarakat baik kelas menengah kebawah

sampai atas. Dan mereka anggap bukan masalah yang serius, padahal kebiasaan

berhutang seperti itulah yang membuat orang bekerja keras seumur hidupnya

untuk membayar bunga terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhanya.

Kasus diatas hanya contoh (sepeda motor) padahal orang-orang seperti si budi

seringkali membeli atau membiayai hal-hal lainya dengan cara serupa seperti:

TV, Kulkas,HP, Laptop, Motor, Mobil, Dll

Maka hidupnya terasa terbebani secara akumulasi. Ijinkan saya memberikan anda

beberapa tips cara menghindari hutang:

1. Tunda semua keputusan untuk mengeluarkan uang selama satu hari (untuk

menganalisa). Saya secara pribadi seringkali menunda pengeluaran selama

satu hari. Meskipun saya melihat hp yg bagus, baju yang saya suka, gadget

yang canggih dan saat itu saya memiliki uang cukup untuk membeli, tetap

saya biasakan untuk menunda sehari. Seringkali dalam penundaan saya

berfikir ulang.. untuk apa saya membelinya? Apakah produktif dan

menambah penghasilan secara nyata? Atau hanya memenuhi keinginan yang

mungkin bukan kebutuhan..

2. Pastikan anda belajar menghitung bunga sebelum mengambil kredit, dan

bertanya detail tentang semua aturan-aturan program kredit. Tanyakan

berapa persen bungannya dan hitung ulang. Tanyakan juga bagaimana

perhitunganya kalau saya lunasi? Apakah bunganya dihitung atau di stop di

bulan pelunasan? Dll

3. Pastikan anda hanya mengeluarkan uang untuk kebutuhan dan keuntungan

langsung. Dahulukan kebutuhan inti. Seringkali ada penawaran-penawaran

program investasi jangka panjang yang belum tentu anda perlukan, maka

pikirkan kembali, “kalau saya mengeluarkan uang sekarang apakah dalam

bulan ini uang saya kembali?”

4. Memiliki banyak kartu kredit sama dengan memiliki banyak senjata.. yang

sewaktu-waktu dapat meletus secara bersamaan dan membuat anda tidak

berdaya.

Pengertian konsep T.E.N.A.N.G

TENANG adalah singkatan dari Tuhan, Endapkan, Nilai, Action, Negosiasi, dan Gila.

Rumusan ini saya terapkan sejak akhir tahun 2012 dan merubah kehidupan saya

sekeluarga.

Dari kondisi yang sangat sulit / ironis (punya beberapa mobil tapi susah beli susu

buat anak saya yang masih balita.. ) berubah menjadi kondisi yang benar-benar

tenang.

Jadi tujuan konsep TENANG adalah membuat kondisi keuangan siapapun menjadi

jauh lebih baik, tanpa hutang bank, tanpa angsuran lagi, tanpa dikejar debt

collector lagi, dan lebih kreatif membangun usaha dengan skill enterpreneur yang

terus bertumbuh.

Ya.. Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, saat seorang pengusaha mengajak

saya untuk mengisi seminar di Medan (saya saat itu masih berpenghasilan 750rb

sebulan, dan ngekos di Solo Baru). Di dalam pesawat saya tanya beliau (saat itu

beliau memiliki perusahaan dengan omset lebih dari 12 Milyar perbulan) : “Pak..

boleh tidak saya tanya rahasia sukses bapak..?”

Beliau tersenyum dan menjawab seperti seorang guru berbicara pada muridnya :

“gampang Li.. yang penting kamu belajar 3 hal, yaitu mencari uang, mengelola

uang, dan menumbuhkan uang.. maka kamu cepat atau lambat pasti sukses.”

Setelah itu saya mencari-cari cara untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi..

Dan mulai mendapatkan penghasilan diatas 10juta sebulan, pernah beberapa bulan

saya merasakan penghasilan diatas 30 juta dari sebuah bisnis jaringan keagenan

pulsa.

Tetapi ada yang salah..

Dalam 4 tahun saya berbisnis, saya merasa tidak tenang.. ternyata konsentrasi saya

selama ini hanya di bagian pertama yaitu “mencari uang” saja. Sehingga saya tidak

mampu mengelola penghasilan saya.. akhirnya sebagian besar tersedot untuk

membayar Hutang, dan saya harus memulainya dari awal.

Padahal ada 2 hal yang sama pentingnya yaitu mengelola uang dan menumbuhkan

uang..

Jadi dalam konsep TENANG ini saya akan membuka perubahan hidup saya, dan jika

anda berfikir sama seperti saya dulu (hanya berfokus mencari uang saja) maka

anda akan terjebak seperti banyak orang dengan hutang bertumpuk.

Konsep TENANG membuka wawasan anda tentang bagaimana “mencari, mengelola

dan menumbuhkanya” sekaligus.. jadi anda tidak perlu mengalami 4 tahun belajar

seperti saya..

Yang terpenting adalah menata pondasi keuangan anda terlebih dahulu, sebelum

anda memutuskan untuk mencari tambahan penghasilan.

Karena percuma saja anda bekerja keras, kalau pondasi keuanganya rapuh.. uang

hasil keringat anda akan digerogoti oleh BUNGA bank.

Apa bisa Hutang saya Lunas dalam 30 Hari?

Tergantung..

Hutang saya ibaratkan seperti penyakit, ada yang ringan, dan ada juga yang Kronis.

Kalau hutang anda tergolong ringan.. maka 30 hari lunas itu wajar. Tapi kalau

kronis yaa.. tentu saja anda perlu menjalani proses pengobatannya dan harus

bersabar.

Hutang kategori ringan adalah hutang dalam jumlah kecil (dibawah 100juta) atau

hutang diatas 100juta yang berupa barang (mobil, rumah dll). Hutang ringan, bisa

diselesaikan cepat dengan cara menjual barang yang dibeli dengan hutang

tersebut. Atau anda sudah memiliki bisnis yang berjalan.. jadi tinggal mengaturnya

sedikit saja maka masalah hutang anda sudah selesai.

Hutang kategori kronis menurut saya adalah hutang dalam jumlah besar (diatas

100 juta) dan anda tidak bekerja atau memiliki bisnis yang menguntungkan. Atau

hutang yang disebabkan karena salah perhitungan bisnis dalam jumlah besar

(spekulasi). Ciri-ciri hutang kronis adalah: anda tidak bisa menyelesaikanya

meskipun semua harta anda jual.. (masih minus).

Untuk kategori Hutang kronis.. maka anda perlu waktu untuk menyelesaikanya.

Tetapi dengan bantuan file excell “Program Pengurangan Hutang” maka anda bisa

menganalisa semua masalah anda secara lebih jernih dan menemukan solusinya

kurang dari 30 hari.

Jadi perngertian 30 hari disini adalah..

“Setelah membaca dan menerapkan konsep TENANG, maka anda akan 

mendapatkan solusi pasti, yang akurat dan sistematis.. serta mudah 

diterapkan untuk menyelesaikan masalah Hutang anda..”

Bersambung,, Bab 1

Cara Ternak Kambing Dengan Cara Modern

Ternak biasa dilakukan oleh masyarakat desa, hampir semua orang desa pernah melakukan ternak kambing. Hampir semua orang yang tinggal pedesaan memiliki hewan peliharaan mulai dari ayam, kambing, sapi, bahkan sampai kerbau.

Namun masyarakat desa yang memelihara hewan ternak, terutama hewan besar seperti kambing, sapi dan kerbau hanya memiliki beberapa ekor saja, mungkin hanya satu, dua, paling banyak lima. Itupun mereka tidak memiliki target penjualan dalam kurun waktu bulan atau tahun, mereka hanya memeliharanya untuk harta cadangan yang akan dijual sewaktu-waktu jika membutuhkan dana. Mungkin disaat terjadi kejadian mendadak yang membutuhkan uang banyak, disaat itu hewan ini akan dijual.

Kambing bisa menjadi sumber penghasilan anda, bayangkan jika anda memiliki modal 5 juta, anda belikan 4 buah kambing (2 kambing betina dan 2 kambing jantan) lalu yang satu juta digunakan untuk perlengkapan lainya, anda bisa mendapatkan untuk banyak, karena rata-rata periode kawin kambing hanya 150 hari, jadi buatlah kambing anda dewasa dullu sampai siap kawin, setelah siap kawin, kawinkalah dengan lawan jenis, lalu anda bisa menjual kambing yang tua tadi dan rawatlah kambing yang lahir tadi, bayangkan kambing yang tua rata-rata berharga 2 juta sampai 3 juta. Bagi kalian yang ingin memulai bisnis ternak kambing, 

akan saya beri tips dan trik cara ternak kambing dengan baik dan benar, dan yang pasti bisa menguntungkan. 


1.Buatlah kandang kambing, bisa terbuat dari bambu atau papan bekas yang ada di sekitar anda,    manfaatkanlah semua yang ada dan disediakan oleh alam, dengan itu anda bisa menghemat biaya.

2.Setelah membuat kandang, pilihlah jenis kambing yang akan anda ternakan. Pikirkan secara matang, anda ingin menternakan kambing untuk pedagang atau untuk produksi susu.

3.Manfaatkan pakan Fermentasi, selain memperirit, hasilnya juga bagus buat ternak kambing anda.

4.Manfaatkanlah internet, cari informasi sedalam-dalamnya dalam tips dan trik merawat kambing, karena internet luas, carilah pasti ada, mulai dari cara memberi makan kambing, cara membuat kambing gemu, cara menjual kambing, dan lain lain. Bergabunglah dengan group-group peternak di Facebook, Twitter, dll. Di sana banyak ilmu.

5.Siapkan pagar, berfungsi suapaya kambing anda bisa berjalan-jalan menikmati udara sejuk, supaya tidak berada di dalam kandang terus.

6.Kawinkanlah kabing anda, ingat! Kawinkan kambing jenis betina dengan laki-laki!

7.Siapkan peralatan medis untuk kambing anda, untuk digunakan sewaktu-waktu bila kambing anda terluka, beli peralatan P3K.

8.Jual Kambing anda.

Itulah langkah-langkah tips memelihara atau beternak kambing supaya menguntungkan,bukan hanya untuk cadangan uang/harta tetapi untuk penghasilan bisnis, bagaimana? Anda tertarik?

Mau Buka Usaha Pulsa dan lainnya?  
http://www.speedcash.co.id/1267929